I.
Tujuan Pratikum
Mahasiswa dapat membangkitkan beberapa jenis
sinyal dasar yang banyak digunakan dalam analisa Sinyal dan Sistem
II.
Dasar Teori
Dalam Akusisi Data dan Pengolahan Sinyal,
beberapa jenis sinyal banyak
dimanfaatkan sebagai pengujian suatu sistem untuk mengetahui
tanggapannya. Beberapa jenis sinyal dasar ini dapat dibangkitkan melalui sebuah
program.
·
Sinyal
Sinyal adalah suatu isyarat atau
pemberitahuan yang dapat ditangkap oleh indera untuk kepentingan penyampaian
peringatan, petunjuk, atau informasi. Sinyal merupakan sebuah fungsi yang
berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik.
Meskipun sinyal dapat diwujudkan dalam beberapa cara, dalam berbagai kasus,
informasi terdiri dari sebuah pola dari beberapa bentuk yang bervariasi.
Sebagai contoh sinyal mungkin berbentuk sebuah pola dari banyak variasi waktu
atau sebagian saja.Secara matematis, sinyal merupakan fungsi dari satu atau
lebih variable yang tidak bergantung (independent
variable). Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis
oleh tekanan akustik sebagai fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai
fungsi ke-tajaman-an (brightness)
dari dua variable ruang (spatial).Untuk
analisis, sebuah sinyal dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi matematika
yang secara umum dapat ditulis sebagai berikut: y = f (x) dengan x
adalah variabel atau peubah yang independen (nilainya tidak bergantung pada
nilai peubah lain) dan y (sinyal)
merupakan peubah yang tidak independen (dalam hal ini nilai y bergantung pada nilai x. Peubah independen menentukan domain
(daerah asal) dari sinyal, misalnya
- y = sin (ωt) adalah suatu fungsi dengan variabel dalam domain waktu (time-domain) t sehingga merupakan sinyal yang berubah terhadap waktu (time-signal).
- x(ω) = 1/(-mω2 + icω + k) adalah sinyal yang mempunyai domain frekuensi yaitu ω atau disebut frequency-domain signal.
- Intensitas citra (image) I(x,y) merupakan sinyal yang mempunyai domain spasial atau disebut spasial-domain signal.
Pada Gambar 2.1, ditunjukkan
contoh sinyal fungsi waktu yang diperoleh dari sebuah rekaman audio.
Gambar 2.1. Contoh Sinyal Audio
Secara umum, variable yang tidak bergantung (independent) secara matematis diwujudkan dalam fungsi waktu,
meskipun sebenarnya tidak menunjukkan waktu. Terdapat 2 tipe dasar sinyal,
yaitu:
1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time
signal)
2. Sinyal
waktu diskrit (discrete-time signal)
Pada sinyal
kontinyu, variable independen terjadi terus-menerus dan kemudian sinyal
dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independen. Sebaliknya,
sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel
independen hanya merupakan himpunan nilai diskrit.
Fungsi
sinyal dinyatakan sebagai x dengan menyertakan variable dalam tanda (.).
Untuk membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyak waktu diskrit
digunakan symbol t untuk menyatakan variable kontinyu dan simbol n untuk
menyatakan variable diskrit. Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan
dengan fungsi x(t) dan sinyal waktu diskrit dinyatakan dengan fungsi x(n).
Sinyal waktu diskrit hanya menyatakan nilai integer dari variable independen.
Sinyal Waktu Kontinyu
Suatu sinyal
x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ketika
memiliki nilai riel pada keseluruhan rentang waktu t yang ditempatinya. Sinyal waktu kontinyu dapat didefinisikan dengan persamaan matematis
sebagai berikut.
f (t)≈ (− ∞, ∞) (1)
Fungsi Step (undak) dan Fungsi Ramp (tanjak)
Berikut ini ditunjukkan dua contoh sederhana pada sinyal kontinyu yang
memiliki fungsi step (undak)
dan fungsi ramp (tanjak). Sebuah fungsi step seperti
pada Gambar 2.2a, dapat diwakili dengan suatu bentuk matematis sebagai:
Di sini fungsi undak (step) memiliki arti bahwa amplitudo pada u(t)
bernilai nol pada t < 0 dan bernilai satu untuk semua t ≥ 0.
Gambar 2.2. Fungsi Step dan Fungsi Ramp
Sinyal Waktu Kontinyu
Untuk suatu sinyal waktu-kontinyu x(t), hasil kali x(t)u(t) sebanding
dengan x(t) untuk t > 0 dan sebanding dengan nol untuk t <
0. Perkalian pada sinyal x(t) dengan sinyal u(t) mengeliminasi
suatu nilai non-zero(bukan nol) pada x(t) untuk nilai t <
0.
Fungsi ramp (tanjak)
r(t) didefinisikan secara matematik sebagai:
Perhatikan bahwa untuk t > 0, slope (kemiringan) pada r(t)
adalah senilai 1. Sehingga pada kasus ini r(t) merupakan “unit
slope”, yang mana merupakan alasan bagi r(t) untuk dapat disebut
sebagai unit-ramp function. Jika ada variable K sedemikian hingga
membentuk Kr(t), maka slope yang dimilikinya adalah K untuk
t > 0. Contoh bentuk gelombang fungsi ramp ditunjukkan pada
Gambar 2b.
Sinyal Diskrit
Pada teori system diskrit, lebih ditekankan pada pemrosesan sinyal yang
berderetan. Pada sejumlah nilai x, dimana nilai yang ke-x pada deret x(n)
akan dituliskan secara formal sebagai:
x = {x(n)}; −∞ < n < ∞
Dalam hal ini x(n) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret,
persamaan di atas biasanya tidak disarankan untuk dipakai dan selanjutnya
sinyal diskrit diberikan seperti Gambar (4) Meskipun absis digambar sebagai
garis yang kontinyu, sangat penting untuk menyatakan bahwa x(n) hanya
merupakan nilai dari n. Fungsi x(n) tidak bernilai nol untuk n
yang bukan integer; x(n) secara sederhana bukan merupakan bilangan
selain integer dari n.
Gambar 2.12 Contoh discrete
time signal (a) Digital Periodik (b) n positif
(c) discrete time (d) digital non periodik.
III.
Alat
Dan Bahan
1. Satu
Unit PC dengan Software MATLAB.
IV.
Hasil
Pengamatan
1. Pembangkitan
Sinyal Kontinu
List
Program:
Program Membuat Sinyal
Sinusoidal Kontinu
time
= (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*sin(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
plot(time,x);
xlabel('waktu(mili
detik)');
ylabel('Tegangan
(volt)');
grid;
Gambar
:
List
Program:
Program Membuat Sinyal
Persegi Kontinu
time
= (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*square(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
plot(time,x);
xlabel('waktu(mili
detik)');
ylabel('Tegangan
(volt)');
grid;
Gambar
:
List
Program:
Program Membuat Sinyal
Segitiga Kontinu
time
= (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*sawtooth(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
plot(time,x);
xlabel('waktu(mili
detik)');
ylabel('Tegangan
(volt)');
grid;
Gambar
:
List
Program:
Program Membuat Sinyal
Step
x=100;%jumlah
data
t=40;%waktu
mulai data berubah
for
n=1:x
if (n>=t)
step(n)=1;
else
step(n)=0;
end
end
x=1:100;
plot(x,step);
Gambar
:
2. Pembangkitan
Sinyal Diskrit
List Program:
time = (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*sin(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
plot(time,x);
xlabel('waktu(mili detik)');
ylabel('Tegangan (volt)');
grid;
Gambar :
List Program:
time = (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*square(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
stem(time,x);
xlabel('waktu(mili detik)');
ylabel('Tegangan (volt)');
grid;
Gambar :
List Program:
time = (0:1:100);
A=220;
T=20;
x=A*sawtooth(2*pi*(1/T)*(0:1:100));
stem(time,x);
xlabel('waktu(mili detik)');
ylabel('Tegangan (volt)');
grid;
Gambar :
List Program:
x=100;%jumlah data
t=40;%waktu mulai data berubah
for n=1:x
if (n>=t)
step(n)=1;
else
step(n)=0;
end
end
x=1:100;
stem(x,step);
Gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar